Kesiapsediaan apostolis yang selalu menyesuaikan diri… (Konst. Art.41)

Saya, Sr. Mercy Ameyaa, Saya berkaul Sementara tahun ke-6. Saya berasal dari Ghana, Afrika Barat. Sekarang ini saya anggota komunitas Stella Maris Makassar-Sulawesi Selatan.

Saya mengucapkan “Congratulation” kepada DPK yang telah membuat website…! Kami senang sekali menyambutnya.

Saya akan selalu berterima kasih kepada Tuhan; Saya tidak akan pernah berhenti memuji-Nya. Aku akan memuji Dia atas apa yang telah Dia lakukan; semoga semua yang tertindas mendengar dan bergembira! Wartakanlah bersamaku kebesaran Tuhan; mari kita bersama-sama memuji nama-Nya (Maz.34:1-3). Waktu Tuhan adalah yang terbaik, melampaui bayangan saya ketika saya datang di tanah misi ini. Kebaikan dan cinta yang telah ditunjukkan oleh suster-suster kita dan orang Indonesia kepada kami, saya bahkan tidak mengerti, semoga Tuhan memberkati mereka semua. 

Pada tanggal 7 Agustus 2019 hari pertama kami tiba di Bandara Internasional Indonesia di Jakarta, saya merasa kami seperti di rumah sendiri. Saya terkejut melihat Sr. Francinetti dengan banyak suster menyambut kami berdua di bandara dan di Provinsialat Jakarta. Saya sangat berterima kasih kepada Pimpinan Kongregasi dan kepada semua suster.

Saya sangat terinspirasi ketika kami melaksanakan orientasi di beberapa komunitas dan kerasulan di tiga provinsi: Jakarta, Makassar dan Manado. Saya sangat terkesan bagaimana kesiapsediaan para staf kita dan sangat berkomitmen bekerja bersama para suster dengan sepenuh hati demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Saya mendapat kesan bahwa suster-suster kita menunjukkan rasa hormat dan menghargai pelayanan dan usaha mereka. Saya belajar banyak dari orientasi ini terutama bagaimana para suster dan para karyawan dengan senang hati menerima kami dengan hangat di berbagai komunitas dan Lembaga-lembaga seperti menyambut presiden atau pejabat pemerintah.

Saya terinspirasi dengan kata-kata Pendiri yang menjadi Kharisma Kongregasi SJMJ: “kesiapsediaan apostolis yang selalu menyesuaikan diri”. Saya mengalami pengalaman ini ketika datang di Indonesia. Saya hanya memiliki beberapa  kata-kata Bahasa Indonesia dan saya harus datang ke Indonesia. Kami belajar Bahasa Indonesia di Alam Bahasa Yogyakarta dan selama satu bulan belajar di Seminari Pineleng, Sulawesi Utara  Ini sangat membantu saya, sehingga saya dapat memahami kata-kata dasar sehari-hari meskipun sedikit sulit bagi saya untuk belajar Bahasa baru pada usia saya tetapi dengan doa dan usaha, saya mampu memahami beberapa kata dasar. . Saya sangat bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada suster-suster, pembimbing, siswa yang membantu saya belajar Bahasa Indonesia.

Sr. Mercy Ameyaa – Komunitas Stella Maris Makassar.