200 Tahun: God’s Amazing Grace
All is because God’s amazing grace brought me to be excited in my religious life as a member of the Congregation of the Sisters of Jesus Mary Joseph (SJMJ).
Setiap kali saya merenungkan pengalaman kasih Allah dalam peziarahan panggilan hidup membiara, saya dapat menyimpulkan refleksi saya yakni “God’s Amazing Grace”. Ungkapan hati ini juga yang meresapi sanubariku, ketika saya diajak untuk merefleksikan kembali pengalaman hidup bersama Allah dalam Kongregasi SJMJ yang sudah memasuki Yubileum 200 tahun. Sungguh luar biasa berkat dan penyelenggaraan Tuhan yang terjadi dalam Kongregasi kita. Bagi saya momentum bersejarah ini menghantarku untuk masuk lebih dalam pada pendalaman “transenden” akan Allah dimana Allah yang melampaui segalanya, Allah yang “supernatural”, diluar ekspektasi nalar manusia. Apa yang Allah kerjakan dalam sejarah Kongregasi kita melampaui pemahaman nalar kami. Saya bersyukur atas Pendiri yang telah memulai karya yang menakjubkan sehingga Kongregasi tetap hadir dalam menanggapi kebutuhan Gereja dan dunia. Dengan perjuangannya yang tak mengenal lelah bekerja bagaikan raksasa, P. Mathias Wolff telah menanamkan benih-benih keutamaan yang menjadi warisan berharga bagi kita. Pertanyaan yang muncul dalam keheninganku adalah mengapa Pendiri melakukan itu?
Dalam buku Roh yang Menggerakkan Kita (RMK) Pater Mathias Wolff melihat sebagai spiritualitas Kongregasi yakni “Roh yang menggerakkan kita adalah Roh yang juga telah menggerakkan Yesus”. Anugerah Roh melebur dalam jiwa Pendiri dan membual keluar bagaikan air yang terus mengalir memberi kehidupan dan pertumbuhan baru kepada Kongregasi hingga saat ini memasuki usia yang panjang, dua abad. Saya yakin bahwa Roh Kudus yang memampukan P. Mathias Wolff untuk memulai misi Allah di tengah arus zamannya. Kita tahu bahwa situasi politik pada akhir abad ke-18, dimana di Eropa terjadi Revolusi Perancis yang mempengaruhi kehidupan Gereja. Namun dengan dilandasi oleh Roh Kristus, P. Mathias Wolff memulai Kongregasi kita dan telah melebarkan sayapnya di beberapa belahan dunia.
Sekarang adalah kesempatan berahmat dimana saya dipanggil untuk berpartisipasi dalam meneruskan semangat awal Pendiri. Saya mengalami rahmat Allah yang luar biasa sehingga memberikan semangat juang, merasakan kegembiraan dimana dan kapan saja. Semangat untuk terus berusaha menghadapi tantangan-tantangan dunia dewasa ini. Kita hidup di era digital dimana kemajuan teknologi berkembang pesat dengan beragam informasi menarik, seabrek fitur atau aplikasi yang seringkali menawarkan hiburan-hiburan instan, bahkan menyedot banyak energi dan perhatian kita pada berita-berita yang tidak benar/berita hoax. Saya ditantang untuk selalu membuat pilihan dalam menggunakan media sosial ini, mampu menjadi perantara belas kasih (agent of mercy) bukan menjadi sumber penderitaan bagi orang lain. Saya bersyukur karena saya telah dibekali dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman rohani, pembinaan, pengenalan sejarah dan kharisma pendiri, pengetahuan- pengetahuan umum, sejak saya bergabung dengan Kongregasi SJMJ 18 thn yang lalu yang semuanya membuka cakrawala baru untuk berani menghadapi arus zaman dan tetap berpegang teguh pada tradisi dan semangat awal Kongregasi.
Saya menutup refleksi saya dengan mengutip dari Peraturan-Peraturan Dasar Pater Mathias Wolff, SJ Bab I no. 3 “Untuk mengabdi Allah, tidak diperlukan talenta-talenta besar atau pengetahuan yang tinggi, cukuplah memiliki hati yang mampu mencintai-Nya”. Saya bersyukur dan bangga karena saya mengalami begitu besar kasih Allah dalam kongregasi melalui persaudaraan yang selalu terjalin antar sesama sebagai satu keluarga dalam Kongregasi SJMJ. Sebagaimana yang tertulis dalam Ensiklik Fratelli Tutti Paus Fransiskus, saya diajak untuk terus meningkatkan semangat persaudaraan tanpa batas dengan menebarkan benih-benih kasih kepada setiap orang yang dijumpai dalam hidup. Saya sangat bersyukur dan bangga karena dengan semangat kami tetap gembira mewartakan kasih Allah.
Selamat merayakan Yubileum 200 thn Kongregasi SJMJ tercinta. Semoga Tuhan memberkati perjalanan spiritual kita sekarang dan selama-lamanya. Amin.
Sr. Maria Lusia, SJMJ
Loang, Lembata-NTT